ANALISIS SILABUS MAPEL PAI DI SEKOLAH
SMA
DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA
Oleh
:
Upik
Khoirul Abidin
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbegai
upaya untuk meningkatkan kualitas dan hasil pendidikan terus dicari, diteliti,
dan diupayakan melalui berbagai cara. Karena pedidikan dapat dikatan seperti
organisme yang terus berkembang menuju pada kesempurnaan searah dengan
perkembangan jamnnya.
Pendidikan
bukan merupakan komponen yang berdiri sendiri, melainkan banyak komponen yang
melekat padanya, seperti pendidik atau guru, peserta didik, kurikulum, dan
sarana prasarana. Oleh kerana itu, komponen-komponen ini saling berkaitan untuk
meciptakan pendidikan yang mendidik. Misalnya, komponen pendidik; jika dalam
proses belajar mengajar komponen ini tidak terpenuhi bisa jadi pembelajaran
tidak berjalan maksimal, sebab guru merukan ujung tombak atau sebagai alat
utama untuk mentransfer pengetahuan kepada peserta didik.
Peserta didik; begitu
ironi jika komponen ini tidak ada, karena peserta didik merupakan target utama
dalam pendidikan. Selanjutnya sarana prasarana; meskipun berbagai pendapat ada
yang mengatakan bahwa sarana prasana yang kurang memadai masih bisa
dilaksanakan proses belajar mengajar, namun komponen ini sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Sekolah yang memiliki
sarana prasana yang baik dapat dipatikan akan jauh berbeda kualitas keluarannya
dengan sekolah yang sarana prasarananya rendah. Komponen berikutnya yang sangat
urgen adalah kurikulum, sebab kurikulum ibarat jalan untuk mencapai tujuan
dalam melaksanakan pendidikan, kurikulum seperti dijelaskan oleh saylor dan
Alexander adalah the total effort of the school situations, maksudnya
kurikulum merupakan keseluruhan usaha yang dilakukan oleh sekolah atau lembaga
untuk mencapi tujuan yang sudah direncanakan[1]. Dari
sini dapat dimengerti bahwa komponen yang berada di dalam kurikulum bukan
sebatas mata pelajaran, melainkan termasuk proses belajar maupun usaha-usaha
yang dilakukan dengan dalih mencapai daripada tujuan tersebut. Sebab pada
hakekatnya pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan rencana tentang isi
dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaiman cara mempelajarinya[2] dan
tidak mengabaiakan prinsip-prinsipnya, baik prinsip umum maupun khusus. Adapun
prinsip umum dalam pengembangan kurikulum adalah relevansi, fleksibilitas,
kontunuitas, praktis, efektivitas; sedang prinsip khusus adalah berkenaan
dengan tujuan isi pendidikan, berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan,
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, berkenaan dengan pemilihan
media, dan berkenaan dengan pemilihan kegiatas penilaian[3].
Lebih
lanjut pada makalah ini akan terfokus pada kajiannya tentang analisis pelajaran
serta pengembangan silabus (yang merupakan bagian dari kurikulum) Pendidikan
Agama Islam di Sekolah Menengah Atas sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Materi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA.
Agama
memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan agama
seolah mendominasi sebagai besar kehidupan. Karena agama merupakan motivator
untuk mejawab segala persoalan-persoalan yang di luar jangkauan akal manusia.
Agama juga sebagai alat untuk mengembangkan serta pengendalian diri yang
efektif. Maka dari itu, perting kiranya agama untuk diketahui, dimengerti atau
dipahamai, dan diamalkan oleh manusia sebagai dasar pembentukan kepribadian
sehingga menjadi manusia seutuhnya.
Lebih
dalam, agama juga sebagai alat untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya
, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, bahkan
hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Sehingga dari berbagai aturan hubungan
yang ada tersebut dapat menciptakan keselarasan, keseimbangan, serta keserasian
dalam kehidupan, kehidupan dirinya maupun masyarakat.
Dari
sini dapat disimpulkan bahwa secara garis besar agama sebagai dasar tata nilai
merupakan penentu dalam perkembangan dan pembinaan rasa kemanusiaan yang adil
dan beradab, manusia yang adil dan beradab merupakan komponen untuk menciptakan
kesatuan suatu bangsa. Sabagai manusia tidak cukup menjadi manusia adil dan
beradab, lebih dari itu juga harus menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa,
hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pendidikan nasional, yaitu
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa[4], dalam
hal ini agama yang dimaksud adalah terkhusus agama islam.
Sesuai
dengan keterkaitannya tujuan pendidikan nasional tersebut, maka pendidikan
agama islam perlu diberikan atau diajarkan pada semua jenjang dan jenis sekolah
dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan
mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk
mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta
bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis,
saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun
sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai
dengan jenjang persekolahan yang secara
nasional ditandai dengan ciri-ciri:
- lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan materi;
- mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia;
- memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan.
Pendidikan Agama Islam diharapkan
menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan
akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya
dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu
diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang
muncul dalam pergaulan masyarakat baik
dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidikan Agama Islam di SMA/MA bertujuan untuk:
- menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
- mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Adapun
diantara materi-materi pedidikan agama islam pada tataran sekolah menengah atas
(SMA) sebagai bagian kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan nasional adalah
sebagai berikut:
Kelas
X
SEMESTER
|
|||
I[5]
|
II[6]
|
||
BAB
|
MATERI
|
BAB
|
MATERI
|
1
|
Memahami
ayat-ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi.
|
1
|
Memahami ayat-ayat
Al-Qur’an tentang anjuran demokrasi.
|
2
|
Memahami
ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah.
|
2
|
Beriman kepada
malaikat.
|
3
|
Meningkatkan
keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatnya dalam asmaul husna.
|
3
|
Membiasakan
perilaku terpuji (berpakaian, berhias, dalam perjalanan, menerima tamu dan
bertamu).
|
4
|
Membiasakan
perilaku terpuji (husnu dzan kepada Allah, kepada diri sendiri, dan sesame).
|
4
|
Menghindari
perilaku tercela (hasud, riya’, aniaya, dan diskriminasi).
|
5
|
Memahami sumber
hukum islam, hukum taklifi, dan hukum ibadah.
|
5
|
Memahami hukum
islam (infaq, zakat, haji, dan waqaf).
|
6
|
Mehami
keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode mekah.
|
6
|
Memahami
keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode madinah.
|
Adapun
salah satu silabus dari berbagai materi Pendidikan Agama Islam SMA kelas X
adalah sebagaimana terlampir pada lampiran I.
Kelas
XI[7]
SEMESTER
|
|||
I
|
II
|
||
BAB
|
MATERI
|
BAB
|
MATERI
|
1
|
Memahami
ayat-ayat Al-Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan.
|
1
|
Memahami
ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup.
|
2
|
Memahami ayat –
ayat Al-Qur’an tentang Menyantuni Kaum Dhu’afa.
|
2
|
Meningkatkan
keimanan terhadap kitab – kitab Allah.
|
3
|
Meningkatkan
keimanan kepada Rasul – Rasul Allah.
|
3
|
Membiasakan
perilaku terpuji (menghargai karya orang lain).
|
4
|
Membiasakan
berprilaku terpuji (taubat dan raja’).
|
4
|
Memahami
Khutbah, Tabligh dan dakwah.
|
5
|
Memahami Hukum
Islam tentang Mu’amalah.
|
5
|
Memahami
perkembangan Islam pada abad Modern (1800 – sekarang).
|
6
|
Memahami
perkembangan Islam pada abad pertengahan (1250 – 1800).
|
|
|
Adapun
salah satu silabus dari berbagai materi Pendidikan Agama Islam SMA kelas XI
adalah sebagaimana terlampir pada lampiran II.
Kelas
XII[8]
SEMESTER
|
|||
I
|
II
|
||
BAB
|
MATERI
|
BAB
|
MATERI
|
1
|
Memahami
ayat-ayat Al-Qur’an tentang perilaku toleransi.
|
1
|
Memahami
ayat-ayat Al-Qur’an tentang pengembangan IPTEK.
|
2
|
Beriman kepada
hari akhir.
|
2
|
Meningkatkan
keimanan kepada Qadha’ dan Qadar
|
3
|
Membiasakan
perilaku terpuji (adil, ikhlas, dan beramal sholeh)
|
3
|
Membiasakan
perilaku terpuji (indahnya persatuan dan kerukunan).
|
4
|
Memahami hukum
islam (hukum pernikahan)
|
4
|
Menghindari
perilaku tercela (isrof, tabzir, ghibah, dan fitnah).
|
5
|
Memahami
perkembangan islam di Indonesia.
|
5
|
Memahami hukum
islam (mawaris).
|
6
|
Memahami
hikmah dari perkembangan islam di Indonesia.
|
6
|
Memahami
perkembangan islam di dunia.
|
Adapun
salah satu silabus dari berbagai materi Pendidikan Agama Islam SMA kelas XII
adalah sebagaimana terlampir pada lampiran III.
Materi-materi
tersebut diklasifikasifan menjadi beberapa aspek, yakni aspek Al-Qur’an dan
hadist, aspek akhidah, aspek akhlak, aspek fiqih, dan aspek tarikh[9]. Dari
berbagai aspek ini diharapkan peserta didik benar-benar bisa menjadi manusia
muslim seutuhnya (manusia yang mampu menjalin hubungan baik antara dirinya
dengan Tuhannya, dengan sesama, dengan alam, dan dengan dirinya sendiri) dan
manusia yang memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalam agama, pancasila dan
tujuan pendidikan nasional, yaitu: riligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cainta tnah air, menghargai prestasi, berahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli social, dan tanggung jawab[10].
B. Analisis Silabus Mapel PAI SMA
Seperti
kita ketahui dari beberapa contoh siluabus-silabus tersebut bahwa silabus dan
sistem penilaian disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapain
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok dan uraiannya, pengalaman belajar, indicator,
penilaian (yang meliputi jenis tagihan, bentuk instrument, dan contoh
instrument), alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat[11].
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran
yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran dengan prinsip
pengembangan adalah ilmiah, memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa,
sistematis, relevansi, konsistensi, dan kecukupan[12].
Sehingga
dilihat dari segi materi-materi yang ada, pelajaran pendidikan agama islam di
SMA sudah sangat luas cakupannya, terbukti materi-materi yang diajarkan atau
standar kompetensi, kompetensi dasar maupun indikatornya terdiri dari berbagai
aspek (aspek Al-Qur’an dan hadist, aspek akhidah, aspek akhlak, aspek fikih,
dan aspek tarikh) agar peserta didik memiliki kompetensi seutuhnya dalam bidang
agama islam baik dari segi kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Begitu
pula dengan materi-materi atau standar kompetensi (SK) mulai dari kelas X
sampai XII dan dari segi semester (I dan II) sangat berkesinambungan. Pada
kelas X baik semester I dan II, bab satu materi atau SK yang disuguhkan
mencangkup ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan tentang tugas manusia sebagai
khalifah di bumi dan anjuran demokrasi, begitu seterusnya sampai kelas XII.
Secara garis besar SK-SK tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut, pada
bab pertama di tiap-tiap semester, nilai-nilai islam yang diajarkan pertama
adalah ranah kandungan Al-Qur’an, kedua pada tahap keimanan, ketiga
pada ranah sifat terpuji maupun tercela, keempat pada ranah pemahaman
hukum-hukum islam, dan kelima potret keteladanan Rasulullah SAW dalam
membina umat periode Mekah dan Madinah serta perkembangan islam baik di
Indonesia maupun Dunia.
Meskipun
materi-materi atau SK yang diberikan sudah sangat luas untuk mengantarkan peserta
didik dalam mencapai tujuan pendidikan islam yang dicitakan, senyatanya tidak
mudah untuk mengarah pada tujuan tersebut. Sebab pendidikan islam harus
mertarung dengan pengaruh perkembangan global. Tidak sedikit hal-hal negative
akibat pengaruh global, misalnya mulculnya pribadi-pribadi yang miskin
spiritual, materialistik, dan individualistik. Secara umum kehidupan manusia
terkesan mengalami frustasi eksistensial, hal ini dapat dilihat dari sifat haus
kekuasaan, hidup berfoya-foya, bersenang-senang mencari kenikmatan, bahkan
melakukan seks bebas[13].
Fenomena-fenomena ini merupakan tantangan nyata bagi pendidikan agama islam
untuk berpartisipasi dalam membangun masa depan manusia sejati.
Pendidikan
agama islam sebagai sub sistem pendidikan secara universal diharapkan mampu
memberikan kontriubusi positif dengan nilai-nilai ajaran agama islam yang
terkandung di dalamnya. Lebih jauh, pendidikan agama islam diharapkan tetap
mampu memberikan pemikiran-pemikiran yang sejalan dengan perkembangan jaman
atau pengaruh global[14]. Maka
dari situlah pada kelas XII semester II materi pendidikan islam di SMA
disuguhkan SK terkait kandungan ayat-ayat Al-Qur’an tentang perkembangan IPTEK,
dengan harapan siswa mampu melek teknologi dan informasi dan tetap berada di
jalur syariah islam dan memiliki kesadaran religious agar tidak terjebak pada
sisi negative perkembangan global yang menyusup ke seluruh ruang kehidupan
manusia. Pendidikan agama
dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar
menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi
spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan,
serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan
potensi spiritual tersebut pada akhirnya
bertujuan pada optimalisasi
berbagai potensi yang dimiliki
manusia yang aktualisasinya mencerminkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
KESIMPULAN
Materi-materi
atau standar kompetensi pendidikan agama islam di sekolah menengah atas sudah
lauas cakupannya, begitu pula dengan pengembangan silabusnya. Hal tersebut dapat
kita lihat dalam materi-materi yang ada, dari kelas X sampai kelas XII. Pada
sisi awal siswa diberikan materi-meteri yang berkaitan dengan keimanan sebagai
dasar keimanan, dan tahap berukutnya tentang bagaimana harus bersikap terhadap
orang lain (tolensi, menghargai karya dll), dan tahap selanjutnya siswa diajak
untuk menelaah perkembangan (baik perkembangan dalam islam maupun IPTEK). Namun
tanggung jawab pendidikan islam sangat besar sejalan dengan perkembangan
global, pengaruh perkembangan global selain banyak nilai-nilai positif
senyatanya juga tidak sedikit pengeruh nigatif yang menyelimuti kehidupan
manusia, misalnya kasus-kasus yang terjadi di kalangan siswa SMA, seperti imbas
dari merambahnya ilmu teknologi dan informasi yang menjamur dalam kehidupan,
sebut saja internet; dengan internet sangat mudah untuk mengakses film-film
porno yang kemudian tidak menutup kemungkinan akan berlanjut pada praktek.
Dari
sini materi pendidikan agama islam yang diberikan kepada siswa harus mampu
menjadi tameng bagi pengaruh negative dari perkembangan ilmu teknologi dan
informasi yang kian hari semakin mengakar menghantui kehidupan (khusunya bagi
anak-anak usia remaja).
Pendidikan
agama islam juga merupakan pokok dasar dari pembentukan kepribadian manusia
menjadi manusia muslim yang utuh (manusia yang mampu menyeimbangkan antara
kebutuhan dunia dan akhiratnya).
DAFTAR
PUSTAKA
Basri, Hasan dan Beni
Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid II, Bandung: CV. Pustka
Setia, 2010.
Darajat, Zakiah, Ilmu
Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cet. VI.
Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah, Direktorat
Pendidikan Menengah Dan Umum, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan
Penilaian Mata Pelajaran PAI, 2003.
Maskyur, Ibnu dkk, Modul
Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK,
Kelas X, Semester 1, Penerbit: Dwi Jaya Pustaka.
Majid, Abdul, Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
------, Modul
Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK,
Kelas XI, Semester 1 dan II, Penerbit: Hayati Tumbuh Subur.
------, Modul
Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK,
Kelas XII, Semester 1 dan II, Penerbit: Hayati Tumbuh Subur.
Pusat Kurikulum, Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa, 2009.
Permen
Diknas\permendiknas 22 23 24\Permen 22 23 24\1. Permen 22th2006- Standar
Isi\Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar\03. Sma-Ma-SMALB-SMK-Mak.
Rina Wahyuni, Ulfah dkk, Modul
Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK,
Kelas X, Semester I1, Penerbit: Dwi Jaya Pustaka.
Sanjaya, Wina,
Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.
Tholkhah, Imam dan Ahmad
Barizi, Relevansi Sistem Pendidikan Islam Di Era Teknologi Dan Industri,
dalam Jurnal Dialog, No
1 , Tahun 2003.
Cacatan kuliah Perkembangan
Kurikulum dengan dosen pengampu Achmad Muhibbin Zuhri, disampaikan pada tanggal
20/04/2012.
[1] Hasan
Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid Ii, (Bandung:
CV. Pustka Setia, 2010), 176.
[2] Wina
Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), 31.
[3] Cacatan
kuliah perkembangan kurikulum dengan dosen pengampu Achmad Muhibbin Zuhri,
disampaikan pada tanggal 20/04/2012.
[4] Zakiah
Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. VI, 87.
[5] Ibnu
Maskyur dkk, Modul Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK, Kelas X, Semester 1, (penerbit: Dwi Jaya
Pustaka).
[6] Ulfah
Rina Wahyuni dkk, Modul Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK, Kelas X, Semester I1, (penerbit: Dwi Jaya
Pustaka).
[7] …., Modul
Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK,
Kelas XI, Semester 1 dan II, (penerbit: Hayati Tumbuh Subur).
[8] …., Modul
Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK,
Kelas XII, Semester 1 dan II, (penerbit: Hayati Tumbuh Subur).
[9]
Permen Diknas\permendiknas 22 23 24\Permen 22 23 24\1. Permen 22th2006- Standar
Isi\Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar\03. Sma-Ma-SMALB-SMK-Mak.
[10] Pusat
Kurikulum, Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, 2009,
9-10.
[11]
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Dan Umum, Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran PAI, 2003, 4.
[12] Abdul
Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 40.
[13] Tidak
sedikit kasus-kasus yang terjadi di kalangan anak sekolah menengah yang
melakukan tindakan abnormal tersebut.
[14] Sejarah
telah membuktikan bahwa banyak pemikir-pemikir islam yang memiliki kemampuan
menyeimbangkan antara pengetahuan islam dan umum. Seperti; Ibn Hayyan sebagai
bapak kimia (721-815), Ibn al-Haytham sebagai bapak ahli fisika di bidang optik
(965-1039), Musa al-Khawarizmi sebagai bapak ahli matematika, Muhammad al- Razi
sebagai bapak ahli pengobatan yang didasarkan atas observasi klinik (865-925),
Abi Rayhan al-Biruni sebagai bapak ahli alam terbesar dalam islam (973-1051).
Lihat, Imam Tholkhah dan Ahmad Barizi, Relevansi Sistem Pendidikan Islam Di
Era Teknologi Dan Industri, dalam jurnal Dialog, No 1 , Tahun 2003,
57.
21 November 2015 pukul 09.30
Terima kasih Gan Analisanya, Ane izin Copy Paste. Salam Dari STAI Rahmaniyah Sekayu Palembang.