twitter
rss


FILSAFAT GERAK MONTESSORI (by: Upik)

Menurut pandangan Montessori, gerak merupakan ekspresi darikepribadian. Banyak yang beranggapan bahwa gerakan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tubuh, tetapi Montessori mencoba terobosan baru  dengan asumsi bahwa gerakan sebagai perantara antara tubuh dan pikiran. Bahkan lebih jauh mereka mengatakan gerakan itu adalah kondisi yang diperlukan untuk mengetahui bentuk dari kepribadian, sehingga filsafat ini lebih menempatkan kebebasan bergerak sebagai bentuk kebebasan yang harus tersedia untuk semua anak. Filsafat gerak yang ditokohi oleh Mentossori pada 1907 (montessori progamme) ini  merupakan metode yang cukup efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran, khususnya bagi anak masa usia dini. Hal ini dapat dilihat dari tokoh-tokoh terkemuka yang berhasil karenanya, seperti Larry Page dan Sergey Brin penemu Google.com dan Jeff Bezos penemu Amazon.com.

Dalam proses pertarungan gagasannya, teori Montessori sempat mengalami kevakuman kurang lebih 40 tahun, yang mana hal ini dikarenakan kritikan yang dilontarkan oleh William Kilpatrick dalam bukunya yang berjudul The Montessori System Examined. Namun demikian teori ini berjalan lagi, karena gagasannya yang sangat futuristic sehingga diyakini memiliki kontribusi yang sangat berharga dalam filsafat pendidikan yang berkaitan dengan konsepannya tentang anak, kepribadian, pikiran bawaan (idea), dan kesatuan antara pikiran dengan tubuh.
Dalam filsafat ini terjadi dualism gagasan atau yang disebut degan Cartesian Dualism, maksudnya antara pikiran dan tubuh mempunyai hubungan yang sangat erat (saling keterkaitan), jika pikiran sakit maka tubuh akan mengikuti atau merasakan rasa sakit begitu juga sebaliknya (Lemonick, 2003). Untuk mensinergistaskan antara keduanya ini, Mentossori menjadi pelopor untuk menyatukan atau menjembatani gerkan atau kegiatan fisik dalam diri seseorang agar bisa dinamis, melalui gerakan abadi dengan hubungan yang kompleks dan selaras antara tubuh dan pikiran yang prosesnya terjadi dalam kelenjar paniel. Kelenjar ini berfungsi ketika pikiran mengaktifkan otot-otot untuk menyelesaikan suatu kegiatan dan kemudian aktivitas fisik pada gilirannya akan memberikan kontribusi untuk pembentukan diri.
Dari sinilah hubungan dinamis antara tubuh dan pikiran mampu menimbulkan, mencerminkan dari kepribadian seseorang. Selain itu juga terdapat gerakan sukarela yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian (pikiran dan tubuh), akan tetapi gerakan sukarela ini dapat digagalakan oleh dua hal, pertama ketika gerakan diatur oleh naluri stimulus-respon, kedua adanya gerakan yang tidak diinginkan yang muncul (anak melakukan sesuatu bukan karena kehendaknya sendiri). Sehingga dari sini sangat logis jika kegiatan fisik seperti tari balet, panahan dan kano dapat membentuk karakter seseorang.

0 komentar:

Posting Komentar